MENGAIS REJEKI DENGAN METODE "RIZKI"
oleh : Adi Sucipto
ABSTRAK
...........Banyak orang berpendapat bahwa rejeki itu dicari saja susah apalagi tidak dicari. Akan tetapi sedikit di antaranya berpendapat bahwa rejeki itu kalo sudah milik (rejekinya) tidak dicari saja akan datang sendiri. Tetapi secara logika penulis lebih setuju bahwa memang rejeki itu harus dicari sekalipun sulit untuk mencarinya atau memerlukan pengorbanan terlebih dahulu.
...........Manusia dan makhluk hidup lainnya, masing-masing sudah diatur rejekinya oleh sang maha pemberi rizki, tetapi entah kapan rejeki itu datang diturunkan atau diberikan oleh Nya tentu saja ini tidak dapat diprediksikan, sehingga hal ini lah yang membuat setiap orang untuk terus berusaha mencari dan mendapatkannya. Bahkan tidak sedikit orang yang meyakini bahwa dengan berdoa sambil terus berusaha akan lebih cepat mendatangkan rejeki dan keberkahan dariNya. Sebagian orang lainnya meyakini bahwa rejeki hanya bisa didapat dengan memeras keringat dan pikiran.
...........Dari semua pendapat-pendapat yang ada, penulis sangat meyakini bahwa semua pendapat itu benar adanya, tetapi sebagai orang yang beragama tentu saja kita pun percaya bahwa semua rejeki yang kita peroleh ada campur tangan Tuhan juga. Sehingga selain dengan bekerja yang keras, gigih, ulet, cerdas dan cermat tentu saja ada baiknya diiringi dengan banyak berdoa, memohon dan meminta Tuhan untuk dipercepat dan tepat waktunya dan juga dimudahkan jalan untuk memperolehnya.
PENDAHULUAN
...........Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan pendapat setuju dengan beberapa para ahli yang telah menyampaikan pandangan ilmiahnya tentang segala hal yang terkait dengan masalah rizki. Dan pada kesempatan ini penulis juga ingin memberikan kiat-kiat atau metode khusus untuk mendapatkan rizki yang "halal dan toyib" dan berharap akan memperoleh segala keberkahannya.
...........Secara khusus penulisan makalah ini untuk penulis secara pribadi dan secara umum penulisan makalah ini untuk seluruh pembaca. Semoga penulisan makalah ini akan dapat memberikan pencerahan bagi kita semua didalam mencari dan mendapatkan rejeki kita masing-masing, dengan jalan dan caranya masing-masing. Berdasarkan uraian singkat tersebut diatas, ada beberapa hal yang akan dipertanyakan antara lain :
1. Apakah yang dimaksud dengan rejeki / rizki itu ?
2. Siapakah yang memberikan rejeki / rizki kepada kita ?
3. Apa sajakah rejeki / rizki yang akan diberikanNya ?
4. Hal apakah yang dapat menghambat rejeki / rizki ?
5. Bagaimana metode rizki itu ?
Referensi lainnya : http://youtu.be/P9iix3hfAlU
5. Bagaimana metode rizki itu ?
Referensi lainnya : http://youtu.be/P9iix3hfAlU
Pengertian Rejeki / Rizki
...........Pasti anda bingung dengan judul makalah tersebut diatas yaitu "Mengais Rejeki dengan Metode Rizki". Mengais rizki koq dengan metode Rizki, apa maksudnya ?
...........Menurut Anonim berpendapat bahwa segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan (misalnya: dirasakan, dipakai, dimakan, atau dinikmati) adalah rejeki/rizki. Contohnya seperti uang, makanan, ilmu, rumah, kendaraan, pekerjaan, anak, istri, kesehatan, ketenangan, jodoh, cinta, kasih sayang, dan segala sesuatu hal yang dapat kita rasakan atau kita nikmati dan bermanfaat tentunya.
...........Selanjutnya Anonim menjelaskan bahwa dalam pengertian yang sempit bahwa rejeki/rizki itu merupakan sesuatu hal yang hanya sebatas materialitas dan uang saja. Namun demikian penulis berkesimpulan bahwa segala sesuatu yang dapat dirasakan, dipakai, dimakan, dinikmati dan sebagainya itu merupakan rejeki / rizki, baik yang berguna, belum berguna atau mungkin tidak berguna bagi kita mungkin dapat berguna bagi orang lain atau makhluk hidup lainnya.
Pemberi Rejeki / Rizki
...........Penulis percaya bahwa segala sesuatu yang dapat dirasakan, dilihat dan sebagainya itu diciptakan oleh Tuhan untuk dimanfaatkan oleh semua makhluk-makhluk hidup lainnya seperti manusia, hewan dan tumbuhan serta menentukan rizkinya masing-masing. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam surat (QS Ar Ruum: 40) yang artinya "Allah Swt yang menciptakan kamu kemudian memberimu rizki, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali)". Kemudian dalam surat lainnya seperti di dalam surat (QS. Hud : 6) dijelaskan bahwa yang artinya "Dan tidak ada satupun hewan melata di muka bumi ini, kecuali rizkinya telah ditetapkan oleh Allah".
Rejeki / Rizki Kita
...........Menurut Imam Ghazali yang merupakan seorang ulama besar berpendapat bahwa rejeki / rizki itu dibagi menjadi 2 bagian yaitu : Rizki Lahiriah dan Rizki Batiniah. Rizki Lahiriah merupakan rizki yang diberikan Allah swt kepada seluruh makhluk-makhluk ciptaanNya. Contohnya seperti: makanan, tempat tinggal, harta, kedudukan, dan lain-lain sebagainya. Rizki Batiniah merupakan rohmah / kasih sayang, ketenangan jiwa, ketenangan batin, dan iman.
...........Rejeki / rizki yang dibagi menjadi 2 bagian tersebut diatas tentu saja harus dicari untuk mendapatkannya, dengan berbagai macam cara sekalipun itu dengan cara yang tidak baik. Akan tetapi pada hakekatnya harus tetap dengan cara yang baik yang tidak dilarang oleh Allah swt.
Rejeki / rizki yang berbeda-beda
...........Meskipun Tuhan telah menetapkan rejeki / rizkinya bagi tiap-tiap makhluk ciptaanNya. Tetapi tentu saja itu dalam porsi yang berbeda-beda sesuai dengan apa yang dicari, diminta atau diinginkan oleh tiap-tiap makhluknya. Bentuk permintaan yang paling umum dilakukan seorang hamba adalah melalui permohonan doa atau dengan perlakuan yang patuh dan taat terhadap perintah-perintah dan laranganNya.
...........Allah senantiasa memperhatikan tiap-tiap hambaNya. Terkadang Allah swt juga akan menguji hamba-hambaNya untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesabaran, keteguhan, ketekunan dan keimanan seorang hamba. Dan tentunya tanpa disadari rizki Allah dalam bentuk yang berbeda-beda akan diberikan kepada tiap-tiap hamba yang telah berhasil lulus atas ujian-ujian yang diberikanNya.
...........Dalam surat (Al-An'aam : 53) Allah swt berfirman yang artinya : “Dan demikianlah telah Kami uji sebagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang kaya itu) berkata: Orang semacam inikah diantara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka? (Allah berfirman): Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepadaNya)?”
...........Seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah tentang apa tujuan kita melakukan amalan hidup seperti beramal, beribadah, bekerja dan berdoa padahal kita tahu bahwa semua itu sudah menjadi takdir Allah atas tiap-tiap hambaNya dan bukankah jika memang takdirnya kaya maka pasti akan kaya dan jika takdirnya pandai maka pasti akan pandai ?. Rasulullah menjawabnya bahwa amalan-amalan hidup seperti beramal, bekerja, berdo dan sebagainya merupakan amalan-amalan yang sesungguhnya bertujuan untuk mendekatkan atau menjauhkan takdir yang sudah ditulis Allah untuk hamba-hambaNya. Apabila memang takdirnya kaya maka dengan melakukan amalan serperti bekerja/berusaha dan berdoa insya Allah, Allah swt akan mempercepat dan memudahkan hambaNya menjadi kaya. Demikian pula apabila takdirnya miskin maka dengan melakukan amalan-amalan seperti tersebut diatas insya Allah, Allah swt akan menjauhkannya dari kemiskinan atau dari takdir-takdir yang kurang baik bagi hambaNya.
...........Allah senantiasa memperhatikan tiap-tiap hambaNya. Terkadang Allah swt juga akan menguji hamba-hambaNya untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesabaran, keteguhan, ketekunan dan keimanan seorang hamba. Dan tentunya tanpa disadari rizki Allah dalam bentuk yang berbeda-beda akan diberikan kepada tiap-tiap hamba yang telah berhasil lulus atas ujian-ujian yang diberikanNya.
...........Dalam surat (Al-An'aam : 53) Allah swt berfirman yang artinya : “Dan demikianlah telah Kami uji sebagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang kaya itu) berkata: Orang semacam inikah diantara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka? (Allah berfirman): Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepadaNya)?”
...........Seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah tentang apa tujuan kita melakukan amalan hidup seperti beramal, beribadah, bekerja dan berdoa padahal kita tahu bahwa semua itu sudah menjadi takdir Allah atas tiap-tiap hambaNya dan bukankah jika memang takdirnya kaya maka pasti akan kaya dan jika takdirnya pandai maka pasti akan pandai ?. Rasulullah menjawabnya bahwa amalan-amalan hidup seperti beramal, bekerja, berdo dan sebagainya merupakan amalan-amalan yang sesungguhnya bertujuan untuk mendekatkan atau menjauhkan takdir yang sudah ditulis Allah untuk hamba-hambaNya. Apabila memang takdirnya kaya maka dengan melakukan amalan serperti bekerja/berusaha dan berdoa insya Allah, Allah swt akan mempercepat dan memudahkan hambaNya menjadi kaya. Demikian pula apabila takdirnya miskin maka dengan melakukan amalan-amalan seperti tersebut diatas insya Allah, Allah swt akan menjauhkannya dari kemiskinan atau dari takdir-takdir yang kurang baik bagi hambaNya.
Sumber-sumber rejeki / rizki
...........Perlu kita ketahui bahwa sumber rejeki / rizki itu ada 3 (tiga) macam, yang antara lain yaitu :
1. Rizki yang sudah ditentukan, yaitu : Allah swt telah menjamin semua rizki semua makhluk hidup yang ada di bumi ini meskipun mereka (makhluk-makhluk hidup) itu tidak pernah berdoa minta diberikan makanan dan minuman. Tetapi rizki makan dan minum ini sudah ditentukan Allah kepada mereka (makhluk-makhluk hidup) tersebut.
1. Rizki yang sudah ditentukan, yaitu : Allah swt telah menjamin semua rizki semua makhluk hidup yang ada di bumi ini meskipun mereka (makhluk-makhluk hidup) itu tidak pernah berdoa minta diberikan makanan dan minuman. Tetapi rizki makan dan minum ini sudah ditentukan Allah kepada mereka (makhluk-makhluk hidup) tersebut.
2. Rizki karena berusaha/bekerja/beramal, yaitu : Allah swt meninggikan derajat kepada tiap-tiap hambaNya yang rajin bekerja/berusaha dan berdoa. Maksudnya adalah tinggi, sedang, dan rendahnya derajat setiap hamba itu tergantung dari tingkatan kerajinan dan keuletannya dalam bekerja/berusaha untuk memperoleh / mendapatkan rizkinya masing-masing. Namun demikian, hendaknya kita tetap mensyukuri apapun yang telah diberikan Allah kepada kita. Tetaplah berikhtiar (bekerja/berusaha dan berdoa) agar Allah senantiasa meninggikan derajat kita menjadi lebih baik dan semakin baik.
3. Rizki karena ketaatan, yaitu : rizki yang biasanya datang tanpa diduga - duga. Hal ini disebabkan karena ketaatan seseorang hamba dalam beribadah kepada Allah yang tulus dan ikhlas dan Allah pun semakin sayang dan cinta kepada hambanya yang ta'at dan taqwa, maka Allah pun tidak akan segan-segan untuk memberikan rizkiNya yang penuh berkah dan melimpah.
..........Menurut sumber-sumber referensi yang penulis serap bahwa hal-hal lain yang dapat mendatangkan rizki kepada seorang hamba, antara lain adalah :
1. Menikah : Allah swt berjanji akan ‘memampukan’ orang yang menikah, hal ini seperti yang difirmankanNya dalam surat (QS. An Nuur : 32) yang artinya : “Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah maha luas (pemberian-Nya) lagi maha mengetahui.”
2. Memiliki anak dan tidak menyia-nyiakannya, tidak mempersekutukan Allah, berbuat baik kepada orang tua (ayah, ibu), menjauhkan segala larangNya. Hal ini seperti yang difirmankanNya dalam surat (Al-An’am 151) yang artinya : “Katakanlah: Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh TuhanMu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapak, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rizki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang Nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar. Demikian itu diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami(nya).”
3. Berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai rizki yang halal, mensyukuri segala pemberianNya dan tetaplah berbaik sangka kepada Allah. Sesungguhnya Allah swt maha mengetahui dan maha melihat sehingga Dia mengetahui siapa-siapa hambanya yang paling dikehendakiNya. Hal ini seperti yang difirmankanNya dalam surat (QS. Ar Ra'ad : 26) yang artinya : "Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit)". Selanjutnya di dalam surat (QS. Al Isro : 30) juga difirmankan yang artinya : "Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya".
..........Sumber-sumber rizki dan hal-hal yang dapat mendatangkan rizki tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa rejeki / rizki itu bersumber dari Allah swt melalui suatu upaya yang dapat mendatangkan rizki dan Allah akan memberikannya kepada tiap-tiap hamba yang dikehendakiNya. Pertanyaannya, siapakah orang-orang (hamba) yang dikehendaki Allah tersebut ? Menurut pendapat penulis, orang-orang yang dikehendaki Allah tentu saja orang-orang yang memiliki sifat-sifat baik yang disukai Allah yang antara lain adalah berusaha/bekerja dijalan yang diridhoi Allah dan bersyukur atas segala pemberian Allah. Hal ini seperti yang difirmankan Allah dalam surat (QS.Ar-Ra’ad 26) yang artinya : “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usahanya kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna”. Dan dalam surat (An-Najm 39-41) yang artinya : “..Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
Hal-hal yang menghambat rejeki / rizki
...........Tidak ada satupun rizki yang diperoleh oleh semua makhluk dibumi ini tanpa seizin Allah swt karena Allah swt adalah maha pemberi rizki sehingga Dia dapat memberikan atau menghambat rizkiNya kepada tiap-tiap hambaNya. Hal-hal yang dapat menghambat rizki adalah segala hal yang dibenci Allah, yang antara lain adalah :
1. Lepasnya tawakal dari hati. Dalam surat (QS At Thalaq : 3) Allah swt berfirman, yang artinya : "orang yang bertawakal kepada ALLAH SWT maka segala kebutuhannya akan dicukupi oleh Allah swt".
2. Melakukan dosa dan maksiat. Hindarkan dan jauhkanlah segala perbuatan dosa dan maksiat dan hapuslah semua dosa dan maksiat yang mungkin pernah kita lakukan dengan jalan taubat dan memperbanyak istighfar.
3. Maksiat saat mencarinya / memperolehnya dengan tidak menggunakan cara yang halal. Berusaha / berkerja dijalan yang tidak di rihoi Allah.
4. Pekerjaan yang membuat kita lalai dari Allah swt. Bagaimanpun sibuknya upayakanlah dan jangan tinggalkan waktu sholat.
5. Tidak mengeluarkan shadaqah. Perbanyaklah shodaqoh dan tunaikan zakat sebagai wujud rasa bersyukur kepada Allah swt.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
...........Setelah membaca uraian-uraian tersebut diatas, dapat ditarik kesimpulan, bagaimana seharusnya melakukan suatu upaya untuk mencari dan memperoleh rizki yang diridhoi Allah swt. Supaya rizki yang kita peroleh halal, berkah dan berlimpah. Secara singkat, penulis memformulasikan hal-hal yang telah disebutkan diatas menjadi suatu metode khusus yang sangat mudah untuk dipahami oleh para pembaca. Penulis menyebut formulasi dengan sebutan metode "R-I-Z-K-I". Metode rizki diambil dari kata "Rizki" yang huruf-hurufnya diuraikan secara satu persatu, seperti dibawah ini :
Metode RIZKI
Metode RIZKI
R = Ridho, artinya ikhlas : apapun yang kita upayakan harus tetap positif thinking, rajin/tekun/gigih, jujur, dan tetap berbaik sangka kepada Allah swt.
I = Ikhtiar, artinya berusaha dan bekerja : berusaha keras dan pantang menyerah / tidak mudah putus asa, optimis dapat mencapai "Goal Congruence".
Z = Zikir, artinya mengingat Allah / menyebut dan memuji nama Allah. Salah satu sifat Allah yaitu Allah sangat senang dipuji, teruslah memujiNya dengan menyebut namaNya (berdoa) dan bertawakallah padaNya, agar Allah senantiasa memberi dan membukakan pintu rizkiNya untuk kita.
K = Komitmen, artinya berjanji dan bersungguh-sungguh. Bekerja/berusahalah secara maksimal dan bersungguh-sungguh.
I = Insya Allah, artinya jika Allah mengijinkan : Allah adalah zat yang maha perkasa, maha kuasa, maha mengetahui, maha bijaksana, maha pemberi rizki dan sebagainya. Apapun yang kita harapkan semuanya dalam ijin dan kehendak Allah semata. Setiap yang kita perbuat akan mendapatkan hasil yang setimpal dengan upaya yang kita lakukan, seperti yang pernah disebut diatas dalam surat (QS.Ar-Ra’ad 26) yang artinya : “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usahanya kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna”. Tetaplah bersyukur dan berbaik sangka kepada Allah semoga yang kita akan mendapat keberkahan dan rizki yang melimpah untuk kita. Amin ya robbal'alamin.
PENUTUP
PENUTUP
...........Begitulah kiranya yang dapat penulis uraikan dalam makalah ini, semoga dapat bermanfaat dan berguna bagi para pembaca sekalian. Segala hal-hal yang baik dan benar tentunya itu datang dari Allah dan segala hal yang tidak baik dan salah tentu itu datangnya dari penulis. Dan penulis mengucapkan permohonan maaf apabila ada kata-kata yang salah atau kurang berkenan di hati para pembaca. Wa bllahi taufiq wal hidayah wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih.
Referensi lainnya
- http://youtu.be/P9iix3hfAlU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.