Minggu, 22 September 2013

Harga dan Output Monopolis

Harga dan Output Monopolis
(Monopoli dan Persaingan Tak Sempurna)

Oleh : Adi Sucipto

 Abstrak
Pasar monopoli merupakan lawan ekstrim dari pasar persaingan murni yang berperilaku menentukan harga dan output, berimplikasi pada sosial-ekonomi dan berbagai peraturan. Harga di Pasar monopoli relatif tinggi dan pengalokasiannya dinilai kurang optimal bahkan terkesan diskriminatif. Pemerintah dapat mengambil-alih kepemilikannya untuk dilakukan pengaturan dan pengendalian supaya dapat menghilangkan kejelekan yang mungkin memiliki dampak buruk bagi sosial dan ekonomi. Adanya berbagai hambatan bagi perusahaan lain yang ingin memasuki industri pasar monopoli, merupakan salah satu ciri pasar monopoli. Berbagai cara dilakukan perusahaan monopolis untuk memperoleh dukungan modal/kapital semisal  melakukan pendekatan-pendekatan kepada lembaga-lembaga keuangan agar memperoleh kemudahan persyaratan dan suku bunga yang ringan. Sebab pada kenyataannya perusahaan monopolis juga bisa mengalami kerugian ketika kondisi permintaan rendah diiringi oleh biaya produksi yang cukup tinggi. Oleh karena itu pentingnya menjalin hubungan baik dengan lembaga finansial merupakan salah satu cara untuk tetap mempertahankan eksistensi perusahaan monopolis. Tetapi cara lain untuk dapat mempertahankan eksistensinya adalah dengan cara meraih keuntungan yang maksimal seperti misalnya melakukan diskriminasi harga yaitu dengan menjual barang yang sama dengan harga yang berlainan pada dua pasar atau lebih.

Kata kunci : Pasar monopoli, perusahaan monopolis, diskriminasi harga.


Pendahuluan
Pasar monopoli merupakan suatu pasar dimana didalamnya hanya terdapat satu perusahaan produsen sekaligus sebagai penjual dan tidak terdapat barang substitusi lainnya. Sehingga pasar monopoli merupakan sebagai lawan ekstrim dari pasar persaingan murni. Pasar monopoli memiliki ciri-ciri dasar seperti berperilaku menentukan harga dan output, berimplikasi pada sosial-ekonomi, serta berbagai peraturan.
Banyak masyarakat yang pro dan kontra dengan keberadaan industri yang bersifat monopoli ini, baik dari segi harga yang relatif tinggi maupun pengalokasian hasil sumber dayanya yang dinilai kurang optimal atau terkesan diskriminatif. Oleh karena itulah pemerintah yang dalam hal ini sebagai suatu lembaga publik yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengendalikan telah mengambil-alih kepemilikannya menjadi suatu Badan Usaha Milik Negara. Tentu saja hal ini dilakukannya sebagai suatu upaya untuk menghilangkan kejelekan-kejelekan yang mungkin akan berdampak buruk bagi kelangsungan hidup industri itu sendiri maupun dampak lain yang mungkin dapat berimplikasi pada sosial dan ekonomi.
Berdasarkan kata pendahuluan tersebut diatas, ada beberapa pertanyaan yang dapat kita bahas antara lain tentang :
-          Bagaimana karakteristik pasar monopoli ?
-          Bagaimana strategi perusahaan monopoli dalam mempertahankan eksistensinya ?
-          Bagaimana tingkat harga dan output monopolis ?
-          Apa saja kesalahan penafsiran keuntungan dan harga ?
-          Untuk apa melakukan diskriminasi harga ?
-          Industri mana yang dapat disebut sebagai perusahaan monopolis ?



Karakteristik Pasar Monopoli
Adanya hambatan yang sangat kuat bagi perusahaan lain untuk masuk kedalam industri tertentu didalam pasar monopoli tentu saja ini menjadi hal terpenting bagi sebuah industri yang telah lebih dulu ada dalam mempertahankan eksistensinya. Hal tersebut merupakan salah satu ciri pasar monopoli.
Selain itu didalam pasar monopoli hanya terdapat satu produsen, satu penjual dan satu output (hasil produksi) serta tidak ada barang substitusi lainnya yang baik (lebih sempurna).
Perlunya modal yang sangat besar menjadi faktor hambatan bagi perusahaan lainnya untuk ikut berkompetisi ditengah pasar monopoli, selain itu perlunya dukungan teknologi yang modern serta dukungan manajemen yang handal guna dapat melakukan efektifitas dan efisiensi serta kreativitas sumber daya sebagai upaya untuk melakukan inovasi yang juga menjadi salah satu indikator penentu keberhasilan dalam persaingan dan dapat mempertahankan eksistensinya. Hal inilah yang tentu saja tidak mudah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan berskala kecil.

Strategi Perusahaan Monopoli Dalam Mempertahankan Eksistensinya
Kemajuan teknologi tentu saja sangat mendukung upaya suatu perusahaan industri monopoli dalam melakukan pengembangan usahanya baik pengembangan produk, pemasaran maupun pendistribusiannya. Akan tetapi, tentu saja hal ini tidak akan luput dari kemampuan financial perusahaan untuk memperoleh dukungan teknologi tersebut. Dan sekali lagi, hal inilah yang dirasa cukup berat untuk dilakukan oleh perusahaan-perusahaan lain yang berskala kecil. Dalam menjaga stabilitas finansialnya, perusahaan monopolis dapat mendekati dan menjalin hubungan baik dengan lembaga-lembaga keuangan yang ada guna memperoleh dukungan kapital dengan suku bunga dan persyaratan yang ringan.
Kemampuan memanajerial dalam suatu perusahaan juga sangat dibutuhkan sehingga perusahaan memiliki kerangka organisasi yang baik, kemampuan berkembang dan pada akhirnya dapat mencapai skala ekonomis untuk dapat terus mempertahankan kondisi monopolinya. Secara eksplisit, hal-hal tersebut diatas merupakan sebuah strategi untuk mematikan para pesaing potensial dan mencegah para pesaing lainnya yang ingin masuk ke sektor industri monopoli.
Beberapa keunggulan lain dari perusahaan monopolis yang juga merupakan penyebab timbulnya rintangan masuk bagi perusahaan lain yang ingin masuk ke dalam industri, antara lain :
-          Memiliki skala ekonomis
-          Merupakan perusahaan pelayanan publik
-          Pemilikan bahan mentah penting dan strategis
-          Pemilikan hak paten dan pengembangan produk

Tingkat Harga dan Output Monopolis
Pada hakekatnya segala hambatan yang menjadi penghalang bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri monopoli tidak bersifat permanen. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berbagai upaya pengembangan dan penelitian (riset) seperti melakukan inovasi dan diversifikasi sehingga pada akhirnya mampu menciptakan produk baru yang dapat menyaingi atau setidaknya menjadi barang subsitusi terdekat bahkan mungkin bisa lebih baik dari yang sudah ada. Seperti misalnya produk ipad samsung yang telah mampu menembus pasar global yang sebelumnya telah lebih dulu diduduki oleh produk ipad Apel. Menurut riwayatnya, samsung pernah melakukan diversifikasi produk dan terus melakukan inovasi hingga akhirnya ia berhasil menembus pasar persaingan ditingkat global.
Perusahaan monopolis akan terus berproduksi dan menentukan harga pada tingkat yang memberikan keuntungan maksimum. Perilaku tersebut merupakan cara yang sama seperti yang dilakukan pada industri persaingan murni yaitu menggunakan pendekatan total atau pendekatan marjinal. Artinya, apabila menggunakan pendekatan total, maka dipilih tingkat produksi atau tingkat output dan sekaligus tingkat harga yang dapat memberikan selisih terbesar antara pendapatan total dan biaya total. Kemudian, apabila menggunakan pendekatan marjinal, maka keuntungan maksimal akan diperoleh pada tingkat output ketika pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal.
Upaya maksimasi laba / keuntungan dengan pendekatan total dan pedekatan marjinal tersebut merupakan suatu cara yang dapat mempertahankan posisi perusahaan sebagai monopolis murni dalam suatu industri.

Kesalahan Penafsiran Keuntungan dan Harga
Kesalahan penafsiran harga: adanya anggapan bahwa perusahaan monopolis merupakan penentu atau pembuat harga, sehingga ia berusaha menetapkan harga tertinggi dan mencari keuntungan per satuan output (rata-rata) terbesar. Padahal sesungguhnya tidak demikian, meskipun hal tersebut bisa saja dilakukan tetapi yang terpenting adalah bagaimana untuk mencapai keuntungan (total) maksimum, yaitu dengan mengubah kuantitas output yang diproduksi atau ditawarkan untuk mempengaruhi harga.
Kesalahan penafsiran keuntungan: adanya anggapan bahwa perusahaan monopolis akan selalu memperoleh keuntungan ekonomis. Padahal sesunguhnya tidak selalu demikian. Karena meskipun perusahaan monopolis mendominasi industri tetapi kemungkinan akan mengalami kerugian bisa saja terjadi akibat dari permintaan rendah dan biaya produksi tinggi.

Diskriminasi Harga
Untuk mencapai tujuan memperoleh keuntungan yang maksimal, perusahaan monopolis sangat memungkinkan untuk melakukan diskriminasi harga yaitu dengan menjual barang yang sama dengan harga yang berlainan pada dua pasar atau lebih. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan diskriminasi harga adalah :
-    Keberadaan produsen dan penjual merupakan satu-satunya dan tidak ada barang substitusi lainnya.
-    Adanya perbedaan pendapatan konsumen, selera dan ketersediaan substitusinya.
-    Tidak dapat melakukan re-sale dari pasar yang harganya rendah ke pasar yang harganya lebih tinggi karena pengaruh biaya tambahan lainnya seperti ongkos angkut atau biaya transportasi.

Beberapa contoh perusahaan monopolis
Beberapa contoh perusahaan monopolis yang terdapat di dalam negeri antara lain ;
1.      Telkom.
Meskipun dewasa ini teknologi informasi dan telekomunikasi semakin terus berkembang pesat dengan kehadiran berbagai jenis telepon seluler, akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian orang atau kantor tetap membutuhkan jaringan telepon kabel milik Telkom. Telkom sendiri juga telah banyak melakukan pengembangan (inovasi) dibidang informasi dan telekomunikasi seperti jasa internet (telkomnet, speedy dan layanan data lainnya). Keberadaan Telkom dalam hal saluran telepon rumah juga pernah bayangi oleh kehadiran ratelindo milik bakrie namun lambat laun ratelindo akhirnya lenyap sementara Telkom masih dapat mempertahankan eksistensinya hingga saat ini.
2.      PLN.
Di berbagai daerah baik di desa maupun di kota-kota besar, PLN masih tetap  memonopoli tenaga listrik meskipun sekarang ini terdapat banyak peralatan pembangkit listrik seperti Genset dari yang ukuran kecil hingga yang mencapai puluhan ribu KWh. Namun demikian masyarakat tetap membutuhkan tenaga listrik PLN.
3.      PAM.
Hingga saat ini, PAM juga masih tetap memonopoli usahanya di bidang pengadaan air bersih. Dan bahkan belum ada kompetitor lainnya yang merasa tertarik untuk masuk ke dalam industri seperti PAM ini. Hal ini tentu saja disebabkan adanya berbagai faktor hambatan seperti modal awal yang sangat besar untuk membangun jaringan pipa saluran air ke seluruh pelosok kota dan desa, belum lagi masalah perijinan bongkar pasang dan instalasi, dsbnya.

Penutup
Dewasa ini dimana jaman sudah semakin canggih, teknologi informasi dan telekomunikasi terus berkembang pesat. Banyak perusahaan yang terus berupaya membuat suatu terobosan baru dengan melakukan berbagai inovasi dan diversifikasi yang tujuannya adalah untuk menguasai pasar, untuk memenangkan persaingan dan menjadi yang paling nomor satu. Perilaku-perilaku semacam ini  merupakan perilaku yang mendekati perilaku monopolis, dimana pada situasi dan kondisi tertentu disaat sebuah perusahaan mampu menguasai 70-90 persen pangsa pasar dalam suatu industri maka perusahaan tersebut memiliki potensi berperilaku seperti perusahaan monopolis.
Dalam mempertahankan posisinya sebagai perusahaan monopolis murni dalam suatu industri maka perusahaan harus terus berupaya melakukan pengembangan, peningkatan efisiensi dan efektifitas serta kreativitas sampai pada upaya untuk memaksimalkan laba / keuntungan dengan berbagai pendekatan dan analisis.
Kesimpulannya bahwa meskipun perusahaan dengan bentuk monopoli murni itu sangat jarang untuk kita jumpai, tetapi pada dasarnya kita (perusahaan) dapat melakukan suatu upaya yang bisa mendekati perilaku monopolis sebagai suatu cara untuk mempertahankan eksistensi maupun memenangkan kompetisi persaingan bisnis. Terima kasih.

Daftar Pustaka
1.   Faried Widjaya mansoer. (2008). Pengantar Ekonomi Mikro Buku Materi Pokok Universitas Terbuka. Edisi Kesatu, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.